REALITA.CO.ID || Bogor – Bantuan dari Pemerintah melalui kementerian agama Republik Indonesia yang seharusnya diperuntukkan untuk pengelolaan pondok pesantren dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, Sarana dan Prasana malah dijadikan ajang memperkaya diri oleh oknum Pokja kementerian Agama Kabupaten Bogor.
Mirisnya. Pokja yang merupakan himpunan para pimpinan pondok pesantren seharusnya menjadi wadah komunikasi antar pondok pesantren malah disalahgunakan.
Dari pengakuan beberapa Ustad pimpinan pondok pesantren untuk bantuan Pesantren ketika sudah terealisasikan, ada uang administrasi pengurusan sebesar 3 JT untuk Pokja dengan dalih sudah berhasil melakukan pengajuan dan pengurusan bantuan.
Ustad A merupakan salah satu pimpinan Pesantren, mengaku untuk uang diberikan kepada Pokja berinisial JA di wilayah kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor terkait administrasi pengurusan bantuan hingga cair.
Lebih prihatin lagi, dari pengakuan Ustad A bahwa ini sudah lumrah dan diketahui oleh beberapa pimpinan namun mereka cenderung diam meski sebenarnya keberatan.
Bahkan dari pengakuan warga, Oknum JA sudah menjadi pergunjingan dan telah viral dalam pembicaraan masyarakat leuwisadeng.
Awak media ini konfirmasi kepada beberapa kantor urusan agama ( KUA ) tentang makelar atau calo program bantuan dari kemenag kab. Bogor untuk ponpes dan mesjid dengan dalih POKJA mengatakan ” kami tidak mengetahui apa itu Pokja” paparnya
Red
