Bogor, REALITA.CO.ID – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Puncak bersama mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa (demo) di depan kantor Bupati Bogor, Jumat (6/9/2024).
Sempat terjadi kericuhan, Massa yang melakukan aksi menjebol pintu gerbang utama Pemkab Bogor yang dikunci aparat.
Dengan lantang Massa berorasi menuntut Kemendagri menarik kembali Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu karena diduga telah tebang pilih dalam melakukan penertiban PKL Puncak.
Kericuhan ini terjadi saat para mahasiswa dan PKL hendak masuk untuk menemui Asmawa Tosepu di kantornya. Ratusan massa nekat menjebol pintu gerbang utama Pemkab Bogor yang sempat ditutup total oleh aparat Satpol PP bersama petugas Polres Bogor.
Seusai menjebol pintu gerbang, massa pun sempat menahan diri dan memilih menggelar orasi karena mendengar kabar Bupati Bogor sedang tidak berada di kantor.
Dalam orasinya, massa menuntut agar Kemendagri menarik dan mengevaluasi kinerja Asmawa Tosepu yang dinilai tidak amanah.
Dalam penertiban PKL Puncak misalnya, massa menilai Bupati Bogor bersama Satpol PP tebang pilih.
Satpol PP membongkar 339 bangunan milik warga miskin, tetapi satu bangunan milik orang kaya tidak dibongkar karena sudah membayar denda.
“Aksi kami untuk meminta agar Kemendagri menarik dan mengevaluasi kinerja penjabat bupati,” tegas koordinator aksi Deni Firmansyah.
Sejumlah pedagang yang ikut dalam aksi mengeluhkan sikap aparat Pemkab Bogor yang dinilai mempermainkan pedagang. Bahkan terkesan tidak adil.
Menurut perwakilan pedagang berinisial AH yang ikut melakukan aksi unjuk rasa yang tidak ingin disebutkan namanya, “Kami kecewa dengan pemerintah kabupaten Bogor, karena berlaku tidak adil dan tembang pilih saat melakukan penertiban”. Ucap AH.
Andi
Editor/Sam*
