Sidoarjo, REALITA-Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendistribusikan bantuan bencana,sebanyak 372 paket sembako, pada korban terdampak banjir di Desa Kupang, Kecamatan Jabon. Hal itu Pemerintah Desa Kupang, Kecamatan Jabon menyalurkan kepada warga terdampak banjir. Tak hayal warga berdatangan dengan membawa foto kopi KTP, undangan berupa kupon, rela antri mendatangi kantor balai desa setempat, Selasa (04/02/2025) pagi.
Menurut Choiriyah salah satu penerima bantuan sembako mengakui dirinya bersama warga yang lain banyak-banyak mengucapkan terimah kasih atas bantuannya. Kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Pemerintah Kecamatan Jabon, maupun Pemerintah Desa Kupang.Telah mana rasa kepedulian terhadap, warga terdampak banjir yang tak kunjung surut, ” sekali lagi kami mengucapkan banyak terimah kasih, ” ujarnya.
Sementara Mukhamad Kepala Desa Kupang melalui Sugianto Kepala Dusun Kupang Kidul mengatakan proses penyaluran bantuan itu sekitar pukul 09.00 WIB, untuk RW.04. Selanjutnya sekitar pukul 10.00 WIB, untuk RW. 05 sampai selesai. Sedangkan teknis penyaluran bantuan pada warga terdampak, sebelumnya undangan kupon itu diisi nama penerima beserta nomor urut. Kemudian diberikan pada ketua RW, dan ke RT untuk dibagikan ke warga, ucapnya.
Masih kata Gianto, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan. Diantaranya penumpukan antrian, dikantor balai desa. Maka kami berlakukan dua mekanisme tersebut, dikarenakan saat proses pengambilan juga dilakukan pemotretan atau foto pada penerima bantuan. ” Intinya kami budayakan antri, dipanggil satu-persatu, ” ungkap Gianto kerap disapa.
Kami berharap, bantuan sembako itu, dimanfaatkan, digunakan sebaik mungkin untuk mencukupi kebutuhan. Selain itu, kami juga meminta kepada warga untuk peduli terhadap lingkungan masing-masing. Tetap menjaga kebersihan, dan jangan membuang sampah di sembarang tempat. Agar kita semuanya terbebas dari banjir, mengingat kondisi cuaca saat ini berpotensi curah hujan tinggi, tambahnya, Gianto.
Dengan upaya-upaya itulah, adalah salah satu bentuk wujud antisipasi, pencegahan banjir. Terutama sering melakukan pengecekan pada saluran-saluran, yang ada disekitar lingkungan. Tanpa dukungan warga rasanya mustahil, untuk menuntaskan persoalan banjir. ” Mari kita bersama-sama bergotong royong, saling menjaga kebersihan lingkungan, pungkasnya.
(AHP/Sam*
Editor/Sam*
