CITEUREUP, REALITA – Kondisi gedung Puskesmas Citeureup, Kabupaten Bogor, kian memprihatinkan. Dinding yang retak, atap bocor, hingga ruang pelayanan yang sempit membuat aktivitas pelayanan kesehatan terganggu. Ironisnya, perbaikan yang sudah dijanjikan sejak satu tahun lalu belum juga direalisasikan.
Pantauan awak media di lapangan, beberapa bagian bangunan tampak rusak parah. Di musim hujan, air kerap merembes ke ruang pemeriksaan dan ruang tunggu pasien. Sejumlah tenaga kesehatan bahkan mengaku harus memindahkan sebagian peralatan medis ke ruangan yang lebih aman untuk menghindari kerusakan.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan laporan dan permohonan perbaikan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari pihak Dinas terkait,” ujar salah satu petugas Puskesmas yang enggan disebutkan namanya, Kamis (9/10).
Warga sekitar juga mulai geram dengan lambannya respon pemerintah. Mereka menilai, kondisi tersebut mencerminkan kurangnya kepedulian pejabat Kabupaten Bogor terhadap fasilitas kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah padat seperti Citeureup.
“Setiap tahun anggaran selalu dibahas, tapi gedung Puskesmas tetap dibiarkan rusak. Seolah pemerintah tutup mata,” ungkap Ahmad salah satu tokoh masyarakat setempat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa anggaran renovasi Puskesmas Citeureup sempat masuk dalam rencana kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2024, namun kemudian tertunda tanpa penjelasan jelas. Dugaan muncul bahwa penundaan ini akibat lemahnya koordinasi antar instansi dan rendahnya prioritas yang diberikan oleh pejabat terkait.
Aktivis sosial Gesni Sukarno, menilai ketidakjelasan proses perbaikan ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi juga soal sikap dan kepedulian.
“Puskesmas adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Ketika bangunannya dibiarkan rusak, itu tanda nyata bahwa pemerintah tidak menempatkan kesehatan rakyat sebagai prioritas,” tegasnya.
Ketika awak media konfirmasi kepada salah satu pegawai puskesmas, pegawai tersebut mengatakan belum ada dana untuk renovasi gedung Puskesmas. Dan ketika ditanya lebih lanjut tampak nya pegawai tersebut enggan menjelaskan perihal tersebut, hanya akan ada bantuan dari dana CSR perusahan obat. Kata pegawai Puskesmas Citeureup.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor maupun pihak Pemerintah Kabupaten terkait kapan proyek perbaikan akan direalisasikan.
Sementara itu, masyarakat Citeureup berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat sebelum kondisi gedung makin membahayakan keselamatan petugas dan pasien. (Firly)