REALITA.CO.ID || Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), sebuah cerita memilukan muncul dari salah satu desa di Indonesia. Tepat nya di kp. Totopong desa Cipicung kec. Cijeruk Seorang anak berusia 10 tahun, yang seharusnya bersekolah di tingkat dasar, justru tak pernah mau sekolah meskipun keluarganya menerima bantuan PKH.
Samsudin demikian dipanggil akrab nama dari ayah anak tersebut menerima bantuan PKH yang seharusnya mendukung biaya pendidikan, tetapi anak tersebut tetap memilih untuk tidak sekolah. Berbagai alasan dikemukakan, mulai dari kurangnya motivasi hingga masalah dalam lingkungan keluarga yang tidak mendukung.
Pihak desa dan sekolah setempat berusaha keras untuk menyadarkan orang tua dan mencari solusi agar anak tersebut bisa mendapatkan haknya untuk pendidikan. Namun, tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi keluarga membuat proses ini semakin sulit.
Kasus ini menggambarkan betapa pentingnya pendekatan yang lebih komprehensif dalam memastikan anak-anak di wilayah-wilayah terpencil mendapatkan pendidikan yang layak. Meski bantuan pemerintah ada, dukungan komunitas dan keluarga tetap memegang peranan krusial dalam mendorong anak-anak untuk bersekolah.( Rahmat /Remon)
