Sidoarjo, REALITA-Setelah melalui proses panjang dalam pendampingan, dikawasan Desa Keper, Kecamatan Krembung.
Babinkamtibmas Briptu Arif berbangga hati, dikarenakan apa yang dilakukannya selama itu menuai hasil. Nampak kini tanaman tersebut berbuah melon sebesar kepalan tangan, dalam ketahanan pangan Polresta Sidoarjo wujudkan program asta cita meningkatkan swasembada pangan, Rabu (07/05/2025) pagi.
Proses penanaman awal dari biji sampai berbuah seperti ini, membutuhkan waktu lama dan perlu keuletan, ketelatenan, serta kesabaran. Sebab perawatan buah melon itu pertumbuhannya bersifat merambat, atau menjalar dan tidak seperti merawat buah pada umumnya. Itupun tidak asal-asalan, harus melihat kondisi cuaca, ujar Sulaiman petani melon asal Desa Keper.
Lanjut Sulaiman, pada musim kemarau memang baik menanam buah melon, semangka, garbis, dan lainnya. Tanaman buah ini memiliki karakter sendiri, tidak memerlukan banyak air. Sebaliknya, jika terlalu banyak kedapatan air, maka hasilnya tidak bagus. Dan akan terjadi pembusukan pada akar, batang, daun, bahkan buahnya,
Maka dari itu proses penanamannya, dimasa pertumbuhan diberikan galar (potongan bambu). Kemudian ditancapkan pada samping tanaman, agar nantinya ketika hujan tiba buah tidak terkena air dan menyentuh tanah. Meskipun buahnya diguyur hujan, airnya langsung ketanah (galengan).
” Soal hama ulat yang menyerang pada daun, kami kerap melakukan penyemprotan dengan menggunakan obat anti hama. Adanya pendampingan Bhabinkamtibmas selaku penggerak pada petani turut membantu, terutama memberikan pengertian dan pemahaman tata cara peningkatan hasil produksi. ” Intinya kami sangat berterimah kasih, polisi cinta petani, ” ungkapnya.
Sementara Kapolsek Krembung AKP Nanang Mulyono, Bhabinkamtibmas Desa Keper Briptu Arif mengatakan proses penanaman buah melon, seperti apa yang dikatakan petani. Memang perlu perawatan ekstra, karena pertumbuhan buah tersebut tidak terlalu banyak membutuhkan air. Minimal dapat menjaga kestabilan air, kelembaban suhu. Pengelolahan lahan ini salah satunya yaitu program ketahanan pangan Polresta Sidoarjo, ucapnya.
Ditambahkan swasembada pangan, maka polisi sebagai penggerak harus lebih dekat, melakukan pendampingan ke para petani. Kedepannya dapat meningkatkan hasil produksi dan panennya, tandasnya.
AHP/Sam*
Editor/Sam*
