Klaten, REALITA – Dalam rangka mengantisipasi potensi kenaikan harga sembako menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sertu Mulyanto Babinsa dari Koramil 22 Wonosari Kodim 0723 Klaten bersama aparat terkait melaksanakan pemantauan dan pengecekan harga sembako di dua pasar tradisional yang ada di Kecamatan Wonosari, yakni Pasar Teloyo dan Pasar Sidowarno, pada Senin (23/12/2024).
Kegiatan pemantauan tersebut juga dihadiri oleh Camat Wonosari Sri Wahyuningsih, SPsi, Kepala Puskesmas Wonosari 2 dr. Novi Tri Susanto, Kapolsek Wonosari yang diwakili oleh Aipda Bagus, Kasi Trantib Kecamatan Wonosari Candra, serta Kepala Desa Teloyo Purwanto dan Kepala Desa Sidowarno Jaka S.
Sertu Mulyanto menjelaskan bahwa dalam pengecekan di kedua pasar tersebut, terdapat beberapa harga komoditas sembako yang mengalami kenaikan. Meskipun demikian, sebagian harga barang juga masih stabil. Adapun harga-harga sembako yang terpantau antara lain Beras: Rp 13.000,- per kg, Terigu: Rp 12.500,- per kg, Telur: Rp 29.000,- per kg, Minyak Goreng: Rp 17.000,- per liter.
“Meskipun beberapa harga mengalami kenaikan, namun masih dalam batas yang wajar. Hal ini tentunya perlu terus dipantau, agar masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga yang tidak terkendali, terutama menjelang periode Nataru,” ungkap Sertu Mulyanto.
Camat Wonosari, Sri Wahyuningsih dalam kesempatan tersebut mengimbau kepada seluruh pedagang dan konsumen agar tetap menjaga stabilitas harga sembako, serta menghindari praktik penimbunan barang yang dapat merugikan masyarakat.
“Pemantauan harga sembako ini sangat penting untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat dapat terjangkau, terutama saat menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Sri Wahyuningsih.
Pada kegiatan pemantauan harga sembako ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kecamatan Wonosari bersama TNI-Polri untuk menjaga kestabilan ekonomi di tingkat lokal dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup bagi masyarakat.
Diharapkan dengan adanya pemantauan ini, harga sembako dapat terkendali dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang.
(Red)
Editor/Sam*