Bangkalan, REALITA – Komisi C DPRD Kabupaten Bangkalan memanggil pihak terkait polemik proyek peningkatan jalan Arosbaya – Campor yang diduga ada pengurangan volume dalam proyek infrastruktur. Rabu, (03/09).
Pihak-pihak yang dihadirkan untuk berdialog adalah masing-masing dari pihak CV. Al-Islah (Pelaksana), CV. Kurnia (Pengawas), serta dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Pemanggilan ini untuk membahas polemik dugaan pengurangan volume pada proyek peningkatan Jalan infrastruktur arosba – Campor dengan panjang 3,634 km dan lebar 4 meter itu menelan anggaran Rp6,88 miliar lebih.
Muhammad Mosleh selaku anggota Komisi C DPRD Kabupaten menegaskan agar pelaksanaan proyek dijalankan secara transparan dan akuntabel. Hal ini disampaikan usai rapat komisi bersama pihak kontraktor dan pengawas proyek.
“Jangan main-main dengan anggaran negara, apalagi sampai ada indikasi yang merugikan negara dan masyarakat dengan pengelolaan yang kurang baik. Sebab itu sama saja menghianati rakyat. Kita harus menggunakan anggaran sebaik-baiknya. Apalagi Bangkalan kita masih termasuk kabupaten termiskin di Jawa Timur,” ujar Musleh.
Plt. Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Bangkalan tersebut menambahkan, proyek infrastruktur semestinya benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. Bila ada indikasi penyimpangan, DPRD akan mendorong agar pihak terkait menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
Proyek jalan ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Bangkalan. Namun demikian, kualitas pekerjaan menjadi faktor utama agar hasil pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat.
eMHa















