Example floating
Example floating
Blog

Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi Sidak Lahan Sawah Kering Desa Kupang Jabon

1022
×

Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi Sidak Lahan Sawah Kering Desa Kupang Jabon

Sebarkan artikel ini

 

REALITA.CO.ID || Sidoarjo-Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi beserta rombongan, sidak lahan pertanian sawah di Desa Kupang, Kecamatan Jabon mengalami kekeringan. Kekeringan terjadi sejak 10 hari lalu, pada lahan sawah seluas 120 hektare itu. Disebabkan faktor cuaca musim kemarau panjang, sehingga pasokan air dari sungai kanal tidak dapat mengalir ke saluran sawah. Akibat kekeringan lahan itu, bibit padi siap tanam berusia 15 sampai 20 hari tidak bisa ditanam, Selasa (04/06/2024) siang.

Menurut Kepala Desa Kupang Mukhamad mengatakan lahan pertanian sawah keseluruhan luasnya mencapai 190 Hektar. Sedangkan yang kekurangan air mencapai 120 Hektare, dan dampaknya petani tidak bisa bercocok tanam. Karena bibit padi siap tanam sudah berusia antara 15 hari sampai 20 hari, air tidak ada dan lahan sawahnya kering. Kekeringan ini dirasakan para petani sudah 10 hari lalu, hal ini juga sudah disampaikan Pemerintah Desa kepada Dinas terkait di Kabupaten Sidoarjo. ” Adanya kekurangan air meskipun sudah ada jadwal gilir namun airnya belum sampai di Desa Kupang, ” ujarnya.

Kami berharap karena sudah emergency, tolong dari Dinas terkait dengan kami sebagai wilayah pertanian. Karena siap tanam tolong segera dibantu, dan direalisasikan agar pasokan air dapat mengaliri sawah, pintanya.

Sementara Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi dilokasi menjelaskan adanya musim cocok tanam padi tidak ada pasokan air. Kami bersama rombongan Dinas, Forkopimpka Jabon, dan Kepala Desa melakukan sidak langsung kelapangan melihat kondisional lokasi sawah yang kekurangan air. Sebagai Pimpinan Daerah memberikan solusi, pada warga petani ini bisa bercocok tanam, ucapnya.

” Tentunya kita berkoordinasi antara Dina PU, Kepala Desa, UPT yang ada dimasing-masing kecamatan. Agar air ini bisa dialirkan kesawah, tentunya ada koordinasi sehingga pembagian air tidak menjadi persoalan terutama bercocok tanam. Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo juga berupaya, nantinya memberikan bantuan mesin pompa, BBM, ” terangnya

Lanjut H. Subandi. Hal itu juga berupaya yang selama ini menjadi kendala dan PR. Terkait sungai di jaman Belanda tidak kembali fungsi, dengan alat yang rusak. Nanti Dina PU minta audensi ke Dinas Kementrian Pertanian dan Pengairan yang ada di Jakarta. Barangkali arahannya seperti apa, juga butuh proses ijin untuk mengembalikan lagi sedia kala di jaman Belanda. Yaitu ada pompa besar, ada ijin, dan lain-lainnya. Jika ada ijin, insya alloh untuk mengurangi dibet kekurangan air yang di daerah Jabon, jelasnya.

” Musim kemarau saat ini cukup panjang, bersamaan musim bercocok tanam, semuanya pakai air, dan hujan belum tiba. Lha saat ini para petani hanya mengandalkan pasokan air dari mlirip sungai, dan harus ada pembagian. UPT-UPT ini betul-betul ngawal, ada koordinasi dengan pembagian dari kali yang ada di Mojokerto. Jika tidak dikawal air nanti tidak sampai disini, karena daerah sini paling timur. Koordinasinya seperti apa nanti, biarkan semuanya bisa realisasi, tambahnya.

Banyak sekali yang belum kita lakukan, salah satunya pembersihan, normalisasi, membuang sampah sembarangan. Telah disampaikan Sekda kepada rekan-rekan Kepala Desa, bersama-sama Pemerintah Daerah selalu obyektif terkait masalah kebersihan. Sebaliknya turut peran serta kepala desa juga diperlukan, untuk mensukseskan kebersihan yang ada dilingkungan masing-masing. Hal itu juga ada anggaran di APBD , dan gunakan 20% itu untuk normalisasi yang ada dilingkungan. Kepala Desa sepakat bersama melalui kerja bakti, minimal persoalan air barangkali sudah dialirkan tidak lagi menghambat, pungkasnya.(Syamsul / A-6)

 

.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *