REALITA.CO.ID || KLATEN – Bupati Klaten, Sri Mulyani menghadiri panen raya padi di area persawahan Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Sabtu (30/3/2024). Kegiatan tersebut menandai masuknya masa panen padi di sebagian besar wilayah Kabupaten Klaten.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klate, Widiyanti menyampaikan bahwa masa panen persawahan di Kabupaten Klaten saat ini adalah bulan maret dan april. Ia menyebut, hasil panen kali ini mengalami surplus.
Selain itu, ia menjelaskan guna mendukung program Klaten mandiri pangan, DKPP Klaten melakukan inovasi berupa Gerak Langkah Ora Lali Nambah Organik atau Gelora Nonik. Hal ini terus digencarkan dan disosialisasikan kepada para petani agar lahan mereka menjadi lebih subur sehingga meningkatkan produksi dan perbaikan kondisi tanah.
“Kami laporkan, ini merupakan panenan pertama di tahun 2024. Saat panen raya ini, pada bulan maret memiliki luas panen 6.550 ha sedangkan bulan april 11.479 ha. Panen kita ini harusnya jatuh pada bulan Februari – Maret, namun karena adanya el nino masa panen menjadi mundur. Untuk membantu petani, kami dari DKPP Klaten juga melakukan inovasi gelora nonik untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki kondisi tanah,” ungkapnya.
Kegiatan panen raya diawali dengan panen padi secara simbolis oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani dengan menggunakan Combine Harvester atau alat pemanen pagi otomatis.
Dalam arahannya, Bupati menyampaikan bahwa luasan panen di Kabupaten Klaten bulan Maret – April di tahun 2024 sebesar 18.029 ha dan diestimasikan selama masa panen Kabupaten Klaten akan surplus beras. Meski demikian, Ia mengungkapkan harga gabah kering panen diharga Rp 5.500 hingga Rp 7.000/kg, dan beras medium masih diharga Rp 13.000 – Rp 14.000 sedangkan beras premium diharga Rp 15.000 – Rp 16.000.
“Hari ini saya melakukan panen padi di persawahan Desa Trucuk. Di Desa Trucuk ini ada 104 ha persawahan yang mana di Poktan Ngudi Rejeki ada 40 ha dengan varietas inpari 32. Di masa panen ini, alhamdulillah Klaten surplus beras. Oleh karena itu, saya harapkan harga komoditas pangan, khususnya beras bisa turun terlebih menjelang hari besar keagamaan yaitu ramadhan dan Idul Fitri,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menyalurkan bantuan kepada beberapa Gapoktan di Klaten berupa pompa air sebanyak 20 unit dan pupuk organik cair seluas 12.450 ha. Ia berharap dengan pemberian bantuan tersebut dapat mengoptimalisasi lahan sehingga target luas tanam Kabupaten Klaten sebesar 73.679 ha di tahun 2024 dapat tercapai.
“Kami juga memberikan bantuan pompa air dan pupuk organik cair. Bantuan ini kami maksudkan untuk mendukung program gelora nonik. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik dan meningkatkan kesuburan tanah,” imbuhnya.
Bupati juga berpesan kepada para petani di Kabupaten Klaten untuk senantiasa merawat dan menjaga alat-alat pertanian yang dimiliki agar keberlangsungannya terjaga. “Hari ini kita panen menggunakan alat yang sangat canggih, namanya Combine Harvester. Alat ini harganya mahal, maka rawat dengan baik agar keberlangsungannya ini terjaga. Dengan kemudahan yang ada, semoga para petani bisa lebih semangat,” pungkasnya. (dok/Prokopim-klt)