REALITA.CO.ID, Bangkalan – Efek ketegangan antara PBNU dan PKB menimbulkan polemik yang berkelanjutan dan menjalar ke mana – mana hingga ke Bangkalan.
Pada hari Minggu 18/08/2024, Para Alim Ulama menggelar musyawarah besar (mubes) di kabupaten Bangkalan dan dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dari berbagai pondok pesantren di Indonesia.
Sejumlah Kiai yang diklaim menghadiri Mubes Alim Ulama di Bangkalan itu di antaranya adalah KH Marzuki Mustamar, KH Abdus Salam Sohib (Gus Salam), KH Imam Jazuli dan sejumlah kiai kharismatik lainnya di Nusantara.
Gus Salam menyebutkan, Mubes Alim Ulama yang digelar pada Minggu (18/8/2024) di kediaman keluarga Syaikhona Kholil Bangkalan itu diikuti 200 PCNU dan 18 PWNU di seluruh Indonesia. Mubes itu, kata Gus Salam, adalah bentuk keresahan para pengurus NU ke perwakilan ulama.
“Ada 200 PCNU dan 18 PWNU yang sudah menyampaikan kegelisahan dan keresahan kepada peserta Mubes terhadap kebijakan dan statement PBNU,” papar Gus Salam
Juru Bicara Mubes Alim Ulama itu juga mengatakan keresahan yang diadukan PCNU dan PWNU itu antara lain soal kegaduhan dan statemen PBNU yang dianggap sudah mengadu domba warga NU.
“Mereka menyatakan keresahan dan kegelisahan, dan kemudian banyak menanyakan apa yang harus diambil dengan kegaduhan yang terus menerus dibuat oleh PBNU dan mengadu domba Warga NU,” imbuhnya.
Dengan demikian, harus ada langkah cepat untuk menyelamatkan PBNU.
”Sebab itu, kami menyiapkan MLB NU. Kami akan melakukan koordinasi dan konsolidasi serta konsultasi dengan para kiai NU,” ujarnya Selasa (20/8).
”Termasuk struktur mulai dari pengurus wilayah hingga pengurus cabang internasional (PCI) sedunia,” imbuhnya.
Gus Salam yang juga Ketua Presidium Penyelamatan Organisasi NU mengaku sudah menerima keluhan dari PCNU se-Indonesia mengenai kondisi PBNU saat ini.
Keresahan dan kegelisahan mereka hampir sama, yakni mengenai kegaduhan yang terus-menerus dibuat oleh petinggi PBNU.
”Tugas para kiai yang hadir tadi melakukan konsolidasi dengan para PWNU dan PCNU di wilayah masing-masing,” paparnya.
Spontan saja kegiatan itu mendapat respons dari Rais Syuriah PBNU KH Imam Buchori.
Ra Imam (sapaan akrabnya) menyayangkan tindakan yang dilakukan sejumlah tokoh nonstruktural NU. Sebab, kegiatan tersebut telah mengaitkan nama Bangkalan dalam pusaran konflik PKB dengan NU.
Ra Imam menegaskan, mubes yang mengatasnamakan alim ulama itu bukan murni keinginan masyarakat Bangkalan, apalagi dari Bani Kholil.
”Kami memastikan itu bukan atas dasar keinginan masyarakat Bangkalan,” tegasnya.
(Red)
Editor; eMHa