REALITA.CO.ID || Wali Kota Bogor, Bima Arya secara simbolis membuka Kick Off Bogor Inovasi Award (BIA) 2024 yang dilaksanakan di Auditorium Perpustakaan Kota Bogor, Rabu (28/2/2024).
Bertema Membangun Ekosistem Inovasi dan Kreasi Serta Menebar Inspirasi, Kick Off BIA diisi dengan penampilan berbagai kesenian tradisional dan paduan suara.
Bima Arya dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan BIA sudah dilaksanakan selama 5 kali dan menjadi model kompetisi inovasi yang diselenggarakan di Kota Bogor dengan tujuan membangun ekosistem inovasi.
“Jadi internal birokratnya harus mendukung untuk iklim inovasi, seperti yang saya bilang tadi mengikis budaya senioritas, mengikis budaya formalitas, kemudian harus didorong terus menghasilkan yang baru, internal. Secara eksternal juga ekosistemnya harus dibangun dengan dukungan dari komunitas kreatif, pengusaha, kampus dan lain-lain,” kata Bima Arya.
Sehingga lanjutnya, Kota Bogor selalu memiliki passion, hasrat, ambisi, mimpi untuk memenangkan persaingan.
“Saya selalu bilang jangan kalah sama Bandung, jangan kalah sama Surabaya, ini iklim ini harus selalu ada. Jadi mudah-mudahan wali kota berikutnya selalu menjaga kultur ini, kultur tidak mau kalah, kultur pemenang kompetisi, kultur untuk selalu melayani warga,” ucapnya.
Ia juga menitipkan agar BIA ini tidak hanya rutinitas untuk menggugurkan kewajiban, namun setiap hasil inovasi dari para pemenang selalu ditindaklanjuti untuk menjadi inspirasi.
“Tadi Pak Kaban (Bapperida) sampaikan ada inkubasi dari inovasi yang dihasilkan di tahun sebelumnya supaya menjadi contoh, ini bukan formalitas bukan hanya lomba kemudian ada inovasi yang dihasilkan menang selesai, enggak. Karena semua berdampak, harus ada efeknya, harus ada yang terlihat hasilnya,” jelasnya.
BIA ini lanjutnya juga bisa sebagai wadah meningkatkan potensi yang bisa diciptakan melalui inovasi, diantaranya inovasi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menguatkan Bogor sebagai kota hijau, green economy, circular economy, pemberdayaan UMKM, transportasi hijau, ekonomi kreatif.
“Karena ada beberapa dimensi kalau bilang kota kreatif ada 17 subsektor dan ini bisa diarahkan ke sana,” katanya.
Pelaksanaan BIA ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida).
Kepala Bapperida Kota Bogor, Rudy Mashudi mengatakan, BIA 2024 ini menitikberatkan kepada isu-isu lingkungan dan beberapa tema besar yang dikembangkan dari pelaksanaan BIA sebelumnya.
“Untuk kategori inovasinya mulai dari pemula, SMP, SMA, perguruan tinggi, peneliti, masyarakat dan ASN. Kita membuka seluas luasnya. Makanya dua bulan ini sejak kita launching Maret sampai April itu sosialisasi dan masa pendaftaran selama dua bulan kita berharap terus meningkat pesertanya,” katanya.
Dari hasil BIA terdahulu lanjut Rudy, sudah ada berbagai inovasi yang tercipta dan masih berlaku digunakan.
Diantaranya Inovasi elektronifikasi perizinan yang sudah ada sebelum adanya OSS, pelayanan digitalisasi di puskesmas, bank sampah dan sebagainya.
“Jadi seperti yang disampaikan, tidak hanya sebatas menang lomba beberapa, tapi pemenang lomba sudah difasilitasi untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual. Kedua yang jenis inovasi yang sudah di kurasi dan diinkubasi dikerjasamakan dengan IPB University untuk selanjutnya bisa digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat luas,” katanya.