Bogor, REALITA – Upaya meningkatkan kesadaran dan pengelolaan lingkungan di tingkat masyarakat kembali mendapat dukungan legislatif. Sekolah Sampah yang berada di wilayah Kabupaten Bogor menggelar audiensi dengan salah satu anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk membahas penguatan program edukasi lingkungan dan pengelolaan sampah terpadu, pada Selasa (11/11/2025).
Audiensi tersebut dihadiri oleh para pengurus Sekolah Sampah, relawan lingkungan, serta perwakilan komunitas Bank Sampah di beberapa kecamatan. Dalam pertemuan itu, sekolah sampah memaparkan program pendidikan berbasis praktik langsung yang melibatkan warga, pelajar, hingga kelompok ibu rumah tangga dalam kegiatan pemilahan, daur ulang, pengomposan, dan ekonomi sirkular.
Perwakilan Sekolah Sampah, Gesni menyampaikan bahwa sejauh ini program berjalan dengan baik, namun masih membutuhkan dukungan regulasi dan fasilitas agar dapat diperluas ke lebih banyak wilayah.
“Kami ingin sekolah sampah tidak hanya menjadi gerakan komunitas, tetapi menjadi bagian dari budaya masyarakat. Karena persoalan sampah bukan hanya masalah pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” ujar Gesni salah satu pengurus dalam audiensi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bogor menyatakan komitmennya untuk mendorong sinergi antara pemerintah daerah, dinas terkait, dan komunitas lingkungan. Menurutnya, keberadaan sekolah sampah merupakan aset sosial yang memiliki dampak nyata terutama dalam pengurangan timbunan sampah berbasis rumah tangga.
“Gerakan seperti ini harus mendapat ruang. Kami di DPRD siap mendorong kebijakan yang mendukung serta memastikan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dapat berjalan efektif,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga dibahas kemungkinan penyediaan fasilitas pelatihan, bantuan sarana pengolahan sampah, serta integrasi program edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah formal di Kabupaten Bogor.
Audiensi ditutup dengan kesepakatan bersama untuk menindaklanjuti pertemuan melalui perencanaan program kolaboratif yang lebih terstruktur, serta penjadwalan kunjungan lapangan guna melihat langsung aktivitas Sekolah Sampah yang telah berjalan.
Dengan adanya dukungan legislatif, diharapkan gerakan Sekolah Sampah dapat berkembang lebih luas dan menjadi model edukasi lingkungan yang berkelanjutan di Kabupaten Bogor. ( Firly )
Editor/Sam*















