Citeureup, REALITA – Sampah sudah menjadi masalah yang signifikan dan sangat perlu penanganan yang secara khusus, segala cara sudah diupayakan untuk mengatasi masalah sampah ini. Kesadaran masyarakat dan dukungan dari Pemerintahan sangat diperlukan untuk mengatasi dan penanganan sampah di masyarakat.
Rumah Bata Foundation dalam hal ini melihat ada sebuah peluang bagus dalam penanganan masalah sampah ini, masyarakat bisa mendapatkan sisi positif dan tepat guna dalam penanganan sampah. Sampah bisa meningkatkan perbaikan ekonomi keluarga jika bisa memanfaatkan dan menaganinya secara tepat dan optimal. Maka dari itu Rumah Bata Foundation melakukan gerakan edukasi mengenai penanganan dan pemanfaatan sampah kepada warga masyarakat sekitar Kecamatan Citeureup, terutama di Kelurahan Karang Asem Barat.
Salah satu program Rumah Bata Foundation dalam menangani sampah adalah dengan mendirikan sekolah sampah, dimana para siswa yang belajar di sekolah sampah tidak dipungut bayaran, akan tetapi siswa harus membawa sampah plastik yang bisa didaur ulang seperti botol plastik bekas, gelas plastik minuman kemasan dan lainnya yang bisa didaur ulang.
Sekolah samapah ini diresmikan pada tanggal 28 Oktober 2024, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Sekolah sampah ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dimasyarakat melalui praktik pengelolaan sampah yang baik.
Sekolah sampah ini mengusung tema Mencetak Generasi Muda yang Cinta dan Paduli Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045. Peresmian Sekolah Sampah ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, dengan harapan dapat mencetak serta membangun generasi muda yang sadar dan cinta terhadap lingkungannya.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Kelurahan Karang Asem Barat, Duta Lingkungan Kabupaten Bogor, serta Mahasiswa dari Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD). Turut hadir pula penggiat lingkungan serta perwakilan sekolah sekolah di Kecamatan Citeureup.
Program Sekolah Sampah ini secara simbolis diresmikan oleh Wahyudi Lurah Karang Asem Barat.
” Sekolah Sampah ini sangat berguna dan membantu dalam penanganan masalah sampah warga masyarakat, dan saya sebagai Kepala Kelurahan dan perwakilan Pemerintahan sangat mendukung apresiasi atas inisiatif pendirian sekolah sampah ini. Juga bisa mencetak generasi muda untuk peduli dan cinta lingkungan sekitar agar terbebas dari sampah, dan menciptakan lingkungan bersih dan sehat serta berdayaguna. Kami mengapresiasi Kegiatan Rumah Bata Foundation atas terobosannya ini, saya harap masyarakat dan generasi muda lebih peduli mengelola sampah dan menjaga kebersihan guna terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, diharapkan generasi muda khususnya Gen Z dapat lebih memahami pentingnya kebersihan lingkungan dan pelestarian alam ” Papar Wahyudi Lurah Karang Asem Barat.
“Kami sangat terbantu dan terbuka fikiran kami atas cara memahami dan cara pengelolaan sampah dengan benar dan mengurangi pencemaran lingkungan.” Ujar Siti warga setempat.
Pembuatan lubang biopori pun mewarnai program acara ini, untuk mengelola sampah organik dan non organik akan diadakan pemilahan guna bisa memilih dan memilah sampah yang masih bisa berguna. Juga pembagian tempat sampah organik dan non organik.
“Program ini sejalan dengan semangat kami untuk turut membangun desa melalui pendidikan, kami bisa terjun langsung dan belajar bersama masyarakat dalam upaya menjaga dan pelestarian alam dan lingkungan.” Ungkap Raja salah seorang Mahasiswa dari Program PTMGRMD.
Rumah Bata Foundation berharap bahwa inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk bisa menciptakan program lainnya untuk menjaga dan melestarikan kebersihan lingkungan. (Firly)