Sidoarjo, REALITA – Sesosok mayat yang mengapung di sungai kali porong, sebelumnya dikabarkan tidak diketahui identitasnya pada Jumat (13/12/ 2024) kemarin siang. Kini diketahui identitasnya, Dia bernama Moch. Mujib (64) asal Dusun Ngrame, Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Mojokerto. Setelah anak kedua kandung korban Bagus Aris Fradana, mengetahui dari media sosial (medsos) dan langsung mendatangi RS. Bhayangkara Pusdik Gasum Porong untuk memastikannya, Sabtu (14/12/2024) pagi.
Menurut Bagus Aris Fradana anak kedua kandung korban mengatakan orang tuanya itu hilang sejak pada Rabu Tanggal 11 Desember 2024 lalu, dan sudah dicari kemana-mana namun tidak ditemukan itupun sudah dilaporkan ke Polsek Pungging. Ia mengakui mengetahui keberadaannya dari medsos, seketika itupula mendatangi RS. Bhayangkara Pusdik Gasum Porong, ujarnya.
Setibanya di RS untuk melihatnya, dan menyatakan sesuai ciri-ciri ternyata benar. Bahwa yang selama ini hilang, dan ditemukan itu adalah orang tuanya ” memakai celana training, warna hitam strip orange Lis putih. Kaos warna coklat keabu abuhan, berkancing 2 (dua) berukuran M. Selain itu juga ada tanda tahi lalat dibagian kening sebelah kanan, serta ada luka jahitan bekas operasi penyakit Hernia (Turun Berok), ” tambanya.
Diakui Bagus Aris Fradana, orang tuanya itu memang memiliki riwayat sakit stroke, dan kemana-mana membawa alat bantu tongkat (krok). Sedangkan orang tuanya itu sering berjalan-jalan diatas tanggul, dan didepan rumah berbatasan dengan sungai ” saya kurang tahu pasti kejadiannya, apa terpereset atau bagaimana. Sebab saat itu kondisi arus air sungai cukup deras, karena beberapa hari diguyur hujan, ” paparnya.
Terpisah, Kapolsek Jabon AKP Iwan Setiawan melalui Kanit Reskrim Ipda Nugroho Wijayanto diruang kerjanya menegaskan mayat yang sebelumnya tanpa identitas itu sudah dapat diketahui. Seperti pengakuanya anak kedua korban, bahwa itu adalah orang tuanya yang hanyut terseret arus dan ditemukan.
” Jenazah tersebut kita serahkan kepada keluarga korban, untuk segera dimakamkan. Sedangkan dari pihak keluarga korban, tidak mau dilakukan otopsi. Dikarenakan menganggap meninggalnya orang tuanya, adalah wajar dan membuat surat pernyataan, ” tandasnya.
(Mr.F/Sam*
Editor/Sam*