REALITA.CO.ID || Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya meningkatkan angka penurunan stunting di wilayahnya. Keterlibatan dari semua pentahelix akan didorong lebih banyak lagi, baik secara kuantitas dan kualitas.
Mengingat ini merupakan program yang dititipkan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, tak segan hal ini akan terus dipantau dan dimonitor secara intensif.
Melalui ikhtiar dan komitmen bersama, Pemkot Bogor menggelar Rembuk Stunting di Hotel Swiss Bellin, Jalan Raya Pajajaran Indah, Kota Bogor, Senin (10/6/2024) sekaligus melakukan penguatan kolaborasi melalui penandatanganan komitmen penurunan stunting antara Pemkot Bogor dengan media, dunia usaha, perguruan tinggi dan komunitas dalam aksi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
“Jadi ini satu langkah wajib, kita harus melakukan rembuk stunting ini setiap tahun untuk merefresh komitmen bersama antara Pemkot dengan dunia usaha, media, perguruan tinggi dan komunitas,” ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah.
Rembuk stunting ini sangat penting dari sisi substansi, pasalnya merupakan persoalan bersama yang tentunya menjadi tanggung jawab bersama dengan ikut berperan aktif menurunkan angka stunting di Kota Bogor.
Selain itu, rembuk stunting bertujuan untuk memperbaharui situasi yang terjadi dan standar ukuran terkait angka prevalensi stunting yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Alhamdulillah Kota Bogor satu diantara 10 Kota/Kabupaten di Jawa Barat yang tren stuntingnya menurun. Jadi Kota Bogor ada di tren baik,” kata Hery.
“Ikhtiar kita hari ini akan terlihatnya nanti di masa depan. Jadi, anak-anak sekarang yang stunting atau tidak akan terlihat nanti saat dewasa. Anak-anak yang tidak stunting tentu akan membuat kualitas SDM menjadi lebih baik,” jelasnya.
Adi/rlt