Pasuruan, REALITA – Kunjungan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Bapak H. Abdul Kadir Karding,
S.Pi., M.Si. dan jajarannya, pada, Jum’at,(11/7/2025), di
BLKLN/LPK/SO Prima Duta Sejati (PDS), diterima langsung oleh Direktur PDS, Maxixe Mantofa beserta team. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan para calon pekerja migran beserta sarana pelatihan dan pendukung penempatan kerja keluar negeri.
Dalam kesempatannya Menteri Karding, dalam Kunjungan kerja 2 hari di Jawa-Timur meninjau secara langsung sarana pelatihan
dan siswa-siswi beserta Calon Pekerja Migran Indoesia (CPMI) di PDS yang dididik dalam skill dan bahasa asing sesuai dengan kriteria yang diminta oleh pengguna jasa di negara penempatan.
“Hari ini adalah rangkaian kunjungan kerja saya di Jawa Timur, salah satunya mengunjungi PT PDS, untuk melihat model latihan dengan standart bagus, dan juga kita ingin kedepan mendorong semua yang kita kirim ke luar negeri adalah orang-orang dengan skill yang baik, “Tuturnya.
Menurutnya, skill dalam hal ini adalah, teknis, bahasa, soft skill, itu semua bisa di lihat di PT PDS, “mudah-mudahan ini bisa jadi roll skill untuk semua LPK, semua P2MI, yang punya akses terhadap pelatihan, “ucapnya.
Adapun sarana yang ditinjau oleh Menteri, meliputi sarana-sarana pelatihan las, painter, electrician, fitter, body repair otomotif, teknisi otomotif, spa, keperawatan, hospitality, domestik, bahasa asing serta kedirgantaraan.
Permintaan yang meningkat dari negara penempatan seperti Jepang dan Korea Selatan yang membutuhkan banyak sekali pekerja asal Indonesia untuk berkecimpung di bidang las, painter dan
electrician yang akan ditempatkan di sektor pabrik pembuatan kapal raksasa dan pabrik pembuatan pesawat jet tempur serta perbaikan mesin dan badan mobil.
Khusus untuk sektor painter dan electrician, dibutuhkan sampai ratusan setiap tahunnya dan harus memiliki minimal ijazah D2 dari
universitas dengan jurusan yang sudah ditentukan.
“Di luar negeri saat ini sedang Heading populasi, penduduknya rata-rata tua” sehingga mereka tidak punya kemampuan kerja, seperti negara Jepang, Korea, juga negara-negara Eropa. sehingga mereka butuh banyak tenaga kerja. “Terangnya.
Namun, masih terang Karding, tenaga kerja yang harus dikirim harus yang terampil, terampil skill, bahasa, dan terampil pengetahuan macam-macam, termasuk literasi keuangan, mentalnya, badan dan rohaninya harus sehat. Dan ini yang harus di siapkan.
Karding menegaskan perlu adanya transparansi, persiapan bahasa dan skill yang baik untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI), pendampingan serta perlindungan yang menyeluruh dari semua stakeholder, baik swasta maupun pemerintah.
Kunjungan peninjauan sarana di PDS, dillanjutkan dengan sarasehan bersama dengan para PMI, ia memberikan nasehat dan motivasi kepada mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik dan sesi
tanya jawab.
Karding menekankan
pentingnya aspek legalitas dan
keterampilan sebagai syarat utama bagi para pekerja migran. Ia mengingatkan
bahwa keberangkatan tanpa dokumen resmi hanya akan membuka potensi masalah hukum di negara tujuan.
“Kita harus pastikan pekerja migran memiliki skill, visa, sertifikat, BPJS, dan yang paling penting kontrak kerja. Paling penting itu jangan pernah mau berangkat jika tidak ada dokumen dan kontrak kerja yang sah,” ujar Karding di hadapan para
peserta pelatihan.
la juga memberi peringatan keras terkait praktik percaloan dan jalur keberangkatan
non-prosedural yang masih marak. Banyak pekerja migran yang akhirnya terjebak
menggunakan visa turis dan menghadapi kesulitan hukum di luar negeri.
“Karena itu kementerian akan mendesain model-model pelatihan yang bisa dipakai oleh lembaga-lembaga pelatihan baik pemerintah maupun swasta. Dan kita akan berkolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan tabungan sumber daya manusia yang siap ditempatkan di beberapa negara ketiga yang memang menghargai perlindungan terhadap tenaga kerja.”pungkasnya.
Karding menyatakan puas dalam meninjau fasilitas di Balai Latihan Kerja Luar Negeri
(BLKLN) milik PT. Prima Duta Sejati yang terletak di Jl. Raya Gempol – Malang No.52 – 54, Kaumanbaru, Gempol, Kec. Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, yang sudah lama selalu menjadi jujukan kunjungan tamu-tamu penting dan stakeholder yang terkait dengan penempatan PMI dan merupakan kebanggaan dari Pemerintah Daerah (Pemda) baik Kabupaten Pasuruan maupun Propinsi Jawa-Timur.
Dalam kunjungan tersebut Direktur PT Prima Duta Sejati, Maxixe Mantofa, menyampaikan komitmen perusahaan perusahaannya dalam meningkatkan mutu pelatihan dan fasilitas pendukung lainnya. Ia menargetkan penempatan 2.000 hingga 3.000 pekerja migran pada tahun ini. Negara tujuan meliputi Jepang, Korea, Malaysia, Timur Tengah, dan Qatar. Semua proses, ditegaskannya, dilakukan secara legal dan sesuai regulasi pemerintah.
“Kami menyiapkan program pelatihan lengkap agar calon pekerja siap dan mampu bersaing secara profesional. Kami berharap dukungan terus diberikan agar pelindungan dan kualitas tenaga kerja kita semakin meningkat,” pungkas Maxixe.( Yulis).
Editor/Sam*