Sidoarjo, REALITA – Ruwat Desa Kedungrejo, Kecamatan Jabon, merupakan suatu agenda tradisi kegiatan rutin setiap tahun digelar. Hal tersebut sebelumnya diawali Qhotmil Qur’an,
tasyakuran, menggelar do’a bersama ditutup pagelaran kesenian wayang kulit oleh Ki Hasan Yulianto. Bertujuan untuk menjaga dan mempererat silaturahmi, mendoakan para leluhur. Serta memohon keselamatan, keberkahan bagi desa, warga, serta dijauhkan malabahaya, dan malapetaka, Sabtu (15/11/2025) malam.
” Malam gebyar ruwat desa, ditutup dengan pagelaran kesenian wayang kulit ini. Ia sangat mengapresiasi kepada Pemerintah Desa Kedungrejo, dikarenakan di jaman digitalisasi atau modern sekarang. Keberadaan pagelaran kesenian wayang kulit ini, agak tergeser bahkan hampir punah. Intinya kesenian wayang kulit, dengan lelakon maupun cerita mengingatkan kita kembali pada sejarah masa-masa lampau, ” ujar Herman warga setempat.

Sementara Abdul Rokhim PJ Kepala Desa Kedungrejo didampingi Muklash Sekretaris Desa, disela-sela kegiatan itu mengatakan bahwa kegiatan Ruwat Desa atau bersih desa. Baginya dan masyarakat adalah hal penting, sekaligus menjadi bukti keseriusan Pemerintah Desa dalam menjaga warisan budaya Jawa, ” serangkaian kegiatan ini sebelum ke acara malam gebyar, pagi hari digelar Qhotmil Qur’an dibeberapa masjid, dan di pendopo desa, ” ucapnya.
Dikatakan Abdul Rokhim, kegiatan ini juga bentuk wujud komitmen Pemerintah Desa dalam melestarikan budaya. Tidak hanya itu, adanya Ruwat Desa menjadikan rasa kekompakan, gotong royong, kebersamaan satu dengan lainya. Saling bahu-membahu, untuk memperkuat tali silaturahmi bentuk kerukunan dan kesejahteraan masyarakat, tambahnya.
” Sekali lagi, kami selaku Pemerintah Desa Kedungrejo mengucapkan banyak terimah kasih kepada seluruh elemen lapisan masyarakat. Atas suport, dukungan, partisipasi sehingga acara ruwat desa dapat terwujud dan terlaksana. Semoga apa yang kita lakukan ini, memiliki manfaat tersendiri bagi semuanya, tandasnya.(AHP/Sam*
Editor/Sam*















