Sidoarjo, REALITA – Puluhan petani Desa Kupang, Kecamatan Jabon menggelar tasyakuran masa tutup tanam padi. Hal itu beberapa tumpeng berisi makanan, lauk pauk dihidangkan dan dimakan bersama. Kegiatan tersebut merupakan bagian suatu tradisi turun temurun dari leluhur nenek moyang, setelah masa tanam padi selesai. Hadirpula Yudhi Iriyanto Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Sidoarjo, bersama rombongan, Forkopimpka Jabon, Iswadi Pribadi Camat Jabon, Mokhammad Kepala Desa Kupang, Perangkat Desa, Toga, dan Tomas, Kamis (10/07/2025) siang.
Sementara Yudhi Iriyanto Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Sidoarjo dilokasi mengatakan kegiatan sedekah tutup tanam atau sedekah tutup tandur padi dengan muatan kearifan lokal. Berharap mendapatkan rezeki, barokah bagi semua masyarakat di desa ini, ucapnya.
Lanjut Yudhi Iriyanto, kedepan pihaknya akan berkalborasi dengan kepala desa (Pemdes Kupang), Camat, semoga kegiatan lokal ini menjadi edukasi wisata untuk anak, maupun cucu kita. ” Alhamdulillah, petani disini sangat antusias sekali dengan serangkaian acara awal hingga akhir, berjalan dengan lancar, tertib, dan aman, ” jelasnya.
Terpisah Mokhammad Kepala Desa Kupang menjelaskan serangkaian acara tasyakuran tutup tanam padi (tandur padi), adalah sebuah tradisi selamatan atau syukuran yang digelar oleh petani. Tujuannya yakni untuk mengungkapkan rasa puji syukur kepada Alloh SWT atas selesainya masa tanam, dan memohon keberkahan serta hasil panen yang melimpah. Sekaligus dijauhkan malahbahaya, malapetaka terutama dijauhkan dari hama, katanya.
Kegiatan rutin di Desa Kupang ini, pada setiap masa tanam selesai. Lahan pertanian seluas 43 hektar, terletak di paling ujung terutama persoalan rawan banjir, (genangan air). Sehingga tanaman padi bisa dilaksanakan hanya 1 tahun sekali, diawal bulan Mei dikarenakan di bulan Januari kerap terjadi hujan dan tidak bisa tanam, tambahnya
Diakui Mokhammad, di wilayah Desa Kupang ketika musim hujan tiba. Airnya meluap, menggenangi pemukiman penduduk dan area sawah. Jika dpaksakan untuk tanam padi seperti tahun sebelumnya, petani mengalami gagal panen. ” Memang kendala-kendala yang sering dihadapi petani, diantaranya pendangkalan saluran sungai yang berada disisi selatan dan diperlukan normalisasi, ” pungkasnya.
AHP/Sam*
Editor/Sam*