BOGOR, REALITA – Debat publik pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor untuk Pilkada 2024 berlangsung meriah di Ruang Serbaguna IPC, PT Pelindo, Ciawi, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (27/10/2024).
Acara ini mempertemukan dua pasangan calon, yakni Rudy Susmanto-Ade Ruhandi (Jaro Ade) dengan nomor urut 1, yang didukung 17 partai, serta Bayu Syahjohan-Musyafaurrahman dengan nomor urut 2, yang diusung oleh PDIP.
Debat tersebut terbagi dalam lima segmen yang mengadu program dan gagasan dari kedua pasangan. Setiap paslon menyampaikan dan memaparkan visi-misi mereka dengan tegas dan terukur, berusaha menarik simpati masyarakat Kabupaten Bogor menjelang pemungutan suara yang akan berlangsung tidak lama lagi.
Tema debat kali ini mengangkat isu pengentasan masalah pedesaan, khususnya perbaikan jalan rusak, infrastruktur, penanganan kemacetan, serta kebutuhan sistem demokrasi publikasi yang lebih baik. Pasangan nomor urut 1, Rudy Susmanto dan Jaro Ade, menjawab dengan konsep digitalisasi desa sebagai langkah strategis membangun Kabupaten Bogor.
“Memimpin Kabupaten Bogor tidak bisa biasa-biasa saja. Kabupaten Bogor, dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Barat, harus dibangun berdasarkan kebutuhan di masing-masing desa,” ujar Rudy Susmanto.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Bayu Syahjohan dan Musyafaurrahman, menyoroti persoalan jalan rusak di sekitar akses wisata yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Bayu menegaskan pentingnya pendampingan bagi pelaku UMKM.
“Kami akan membantu legalitas UMKM, mendampingi mereka bukan hanya memberi pelatihan dan membiarkan begitu saja,” kata Bayu Syahjohan.
Kedua pasangan calon juga menekankan pentingnya investasi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui perbaikan sistem pendidikan dan kesehatan, yang mereka pandang sebagai faktor kunci dalam menggerakkan pemerintahan jika terpilih pada 27 November mendatang.
Usai acara, pasangan Bayu dan Musyafaurrahman memberikan karangan bunga kepada Rudy dan Jaro Ade sebagai simbol persaingan yang sehat. Ketua KPUD Kabupaten Bogor, Muhammad Adi Kurnia, mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaan debat perdana ini.
“Debat pertama ini tidak mudah. Ini adalah pertama kalinya debat semacam ini diadakan di Kabupaten Bogor dan diselenggarakan serentak di seluruh provinsi,” ungkap Adi.
Editor : Ad