Example floating
Example floating
BERITA DAERAH

Camat Gempol Terpesona Atas Sambutan Di Balai Desa Legok

1478
×

Camat Gempol Terpesona Atas Sambutan Di Balai Desa Legok

Sebarkan artikel ini

Pasuruan, REALITA – Penyambutan meriah mewarnai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Rabu (03/09/2025).

Camat Gempol, Hadi Mulyono, bahkan dibuat terkesima setelah kedatangannya diarak dengan hadrah selawatan, dikalungi bunga, dan diperlakukan layaknya tamu agung.

Acara Musrenbangdes kali ini memang dikemas berbeda. Balai Desa Legok dihiasi dekorasi megah menyerupai pesta pernikahan. Para perangkat desa tampil kompak dengan busana adat, membuat suasana semakin khidmat sekaligus penuh warna.

Kepala Desa Legok, Nursalam, menjelaskan bahwa Musrenbangdes difokuskan pada penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026 yang juga menjadi bagian dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pasuruan tahun 2027.

“Temanya adalah hilirisasi dan peningkatan produktivitas sektor unggulan daerah melalui integrasi dan kolaborasi sektor. Musrenbangdes ini sekaligus menjadi evaluasi serta pengendali perencanaan pembangunan desa,” ujar Nursalam.

Ia menegaskan, sejumlah program prioritas akan terus digencarkan demi kesejahteraan warga. Salah satunya rencana pengadaan mobil ambulans desa yang ditargetkan terealisasi pada tahun 2025.

“Ambulans desa ini penting sebagai sarana pelayanan optimal. Fokus kami tetap pada pembangunan SDM, ekonomi, dan infrastruktur. Kami berupaya semaksimal mungkin memenuhi usulan warga, meski masih ada keterbatasan,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Gempol Hadi Mulyono mengaku kagum dengan penyambutan yang diterimanya di Desa Legok. Menurutnya, kekompakan perangkat desa menjadi modal penting dalam pembangunan.

“Saya sampai tidak percaya, baru turun dari mobil sudah disambut semeriah ini. Seragamnya bagus dan kompak. Ini pertama kali saya ke Balai Desa Legok,” katanya.

Ia pun berpesan agar komunikasi dan koordinasi di internal pemerintahan desa tetap dijaga.

“Pak Kades tidak mungkin bekerja sendiri. Butuh dukungan perangkat, BPD, dan aparatur desa lainnya. Jangan sampai ada ketidaksinkronan, karena itu bisa menghambat pembangunan,” pungkasnya. (yulis)

 

Editor/Sam*

Example 300250
Penulis: YulisEditor: Sam*
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *