Pasuruan, REALITA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Pasuruan Raya menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (10/12/2025). Ada dua isu besar yang mereka suarakan yakni penolakan RUU KUHAP serta desakan agar DPRD tidak “masuk angin” dalam menyikapi polemik proyek real estate di wilayah Prigen.
Koordinator Aliansi, M. Ubaidillah Abdi, yang di konfirmasi mengatakan aksi yang di lakukan adlah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kebijakan nasional dan persoalan lokal. Mahasiswa juga menyoroti pola perumusan kebijakan di daerah.
“Kami menolak RUU KUHAP. Selain itu, isu real estate harus dikawal. Kami minta Pansus yang dibentuk DPRD tidak masuk angin,” tegasnya.
Tobroni perwakilan aksi juga menyayangkan tak hadirnya pimpinan DPRD. “Program pemerintah daerah jangan top down. Harus bottom up. Tapi sayang, pimpinan dewan tidak hadir menemui kami,” keluhnya.
Para demonstran akhirnya diterima oleh tiga anggota dewan: Ketua Komisi II Agus Setiya Wardana, Sekretaris Komisi IV Najib Setiawan, dan Anggota Komisi I Eko Suryono.
Agus Setiya Wardana memberikan apresiasi pada para mahasiswa yang menggelar aksi hari ini
“Terima kasih sudah mengingatkan supaya kami tidak tidur,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa DPRD tidak berdiam diri dalam persoalan real estate.
“Penolakan masyarakat terhadap real estate sudah kami respon dengan membentuk Pansus. Jadi isu lokal ini tetap kami kawal. Kita semua cinta Pasuruan,” tambahnya.
Sementara itu, Najib Setiawan menanggapi tuntutan terkait RUU KUHAP. “RUU KUHAP sudah disahkan. Kalau ingin menolak, jalurnya gugatan ke Mahkamah Konstitusi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD serius mengawal persoalan real estate di Prigen. “Kami serap aspirasi masyarakat. Pansus dibentuk untuk menelusuri kelayakan proyek itu.
Editor/Sam*















