Example floating
Example floating
BERITA DAERAH

Terkena Dampak Rembesan Air Sungai, Petani Buah Melon Desa Keper Terancam Gagal Panen

1801
×

Terkena Dampak Rembesan Air Sungai, Petani Buah Melon Desa Keper Terancam Gagal Panen

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, REALITA – Puluhan hektar tanaman buah melon, dikawasan Desa Keper, Kecamatan Krembung terancam gagal panen. Lantaran terdampak rembesan air sungai kanal, dan sungai avor Balong Desa Tambakrejo. Dikarenakan banyak tanaman liar eceng gondok, dan sampah menyumbat kedua saluran tersebut. Akibatnya lahan seluas 20 hektar, milik petani dengan tanaman buah melon tergenangi air sungai, Senin (20/01/2025) pagi.

Menurut Abdul Fatah salah satu petani buah melon menceritakan rembesan air sungai kanal ke area lahan tanaman buah ini sejak kemarin, dan sampai sekarang belum ada penanganan serius. ” lihat saja kondisi sungai kanal sudah tertutup dengan eceng gondok, sampah dan tidak nampak airnya. Dimungkinkan ketika curah hujan tinggi, air sungai kanal dan sungai avor balon mengalir ke lahan tanaman buah seperti sekarang, ” keluhnya.

Jika dibiarkan terus menerus dan tidak ada solusi, serta penanganan dari instansi terkait. Maka petani buah melon disini, akan mengalami kerugian besar mencapai ratusan juta karena gagal panen. Kami berharap kepada instansi terkait di Kabupaten Sidoarjo, maupun Pemerintah Propinsi Jawa Timur segera merealisasikan pengerjaan normalisasi sungai. ” rembesan air itu yang ke lahan, sudah mencapai setinggi lutut kaki orang dewasa, ” tambahnya.

Sementara Suharto Kepala Desa Keper dilokasi menjelaskan keberadaan enceng gondok, sampah ini sudah hampir dua bulan yang lalu. Itupun tidak ada penanganan sama sekali, sehingga air sungai merembes ke area lahan tanaman buah melon yang ada disebelah selatan. ” Saya kira untuk normalisasi sungai secara manual, tidak mampu dan hasilnya tidak maksimal karena sudah penuh dan padat, ” ucapnya.

Lanjut Suharto, enceng gondok, sampah ini kondisinya sudah menutupi sungai kanal. Dari titik dam di Desa Kedungsumur, Desa Keper, Kecamatan Krembung sampai Desa Kedungsolo, Kecamatan Porong. Sedangkan jaraknya lebih dari 3 kilometer, ” Kami selaku Pemerintah Desa Keper, berusaha maksimal namun bagaimana lagi, jelasnya.

Kami berharap kepada instansi terkait, segera merealisasikan normalisasi agar para petani tidak mengalami kerugian. Sebab warganya saat ini, sebagian beralih pada penanaman buah melon, tandasnya.

(AHP/Sam*

Editor/Sam*

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *